GEMPA BUMI

Beberapa tahun ini gempa bumi sering melanda Indonesia. Kita pasti masih ingat gempa yang baru-baru ini terjadi di Sumatera Barat (Padang-Pariaman), Bengkulu, Jawa Barat (Tasikmalaya dan sekitarnya, kemudian pada tahun 2006 pernah terjadi gempa yang menyebabkan bencana di Bantul, Yogyakarta dan yang terbaru di Papua (Sorong-Manokwari) diperkirakan terjadi akibat aktivitas lempeng tektonik.

Penulis memang bukan pakar geologi, geografi, atau ilmu-ilmu yang terkait, tapi dengan beberapa penelitian ke sumber yang terpercaya, penulis mencoba sedikit memberikan beberapa gambaran penyebab gempa, terutama gempa akibat aktivitas lempeng bumi.

Pernahkah Anda mendengar istilah seperti lempeng bumi, gempa tektonik, patahan, palung laut? Itu istilah-istilah yang sering keluar di berita yang menjelaskan penyebab terjadinya gempa. Indonesia sendiri merupakan tempat bertemunya 3 lempeng utama bumi. Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut, Lempeng Indo Australia yang bergerak ke timur laut, dan lempeng Eurasia yang relatif diam.

Nah, dua Lempeng (Pasifik dan Indo-Australia) itu bergerak menuju Lempeng Eurasia dan akhirnya saling berbenturan. Coba bayangkan, tabrakan motor dengan motor saja bisa menimbulkan kerusakan parah baik pada pengendara maupun pada motornya. Apalagi 2 lempengan bumi yang berbenturan! Pasti akibatnya lebih dahsyat lagi. Pergeseran ketiga lempeng itu itu menyebabkan gempa, pengangkatan daratan, gunung berapi, dan jurang patahan.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi juga bisa terjadi disebabkan oleh beberapa hal seperti:

  • a. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi.
  • b. Aktivitas sesar (rekahan) di bawah permukaan bumi.
  • c. Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah.
  • d. Aktivitas gunung api.
  • e. Ledakan nuklir.

Mekanisme perusakan ketika gempa bumi terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan, hingga menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk. Gempa bumi juga menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi, serta banjir akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul penahan lainnya.

Setelah mengetahui sedikit tentang gempa bumi, tentu membangkitkan rasa penasaran mengenai apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi.

10 Tips Menghadapi Gempa Bumi

  1. Jika berada di dalam rumah atau di sekolah, jauhi jendela/kaca, masuklah ke samping kolong meja atau samping tempat tidur, jangan berada di tepat di bawah meja atau di bawah tempat tidur (Prinsip Segitiga Keselamatan). Lindungi kepala Anda dengan bantal, tas, atau buku. Matikan seluruh alat elektronik dan kompor untuk mencegah kebakaran.
  2. Apabila sedang berada di dalam gedung, jangan menggunakan lift. Apabila terjebak di dalam lift, segeralah menghubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone.
  3. Bila Anda sedang di atas kendaraan, jauhi persimpangan, segera menepi, dan keluarlah dari kendaraan tersebut.
  4. Ada kemungkinan ketika gempa Anda sedang berada di gunung atau dekat gunung. Menjauhlah ke tempat yang datar untuk menghindari kemungkinan longsor. Lain lagi jika Anda berada di dekat pantai, usahakan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi demi menghindari bahaya tsunami.
  5. Setelah gempa mereda, keluarlah dengan tenang, cari tempat lapang, dan jangan berdiri dekat gedung, tiang, atau pohon.
  6. Beri pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar Anda.
  7. Tetap tenang. Minum air, tarik nafas panjang, dan berdoalah agar Anda menjadi tenang dalam menghadapi situasi darurat.
  8. Dengarkan informasi yang benar dari sumber yang terpercaya, seperti polisi, tim SAR, dan pihak yang berwenang lainnya. Jangan dengarkan informasi yang tidak jelas. Bertindaklah sesuai informasi yang benar tersebut.
  9. Sumber : Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia, Set BAKORNAS PBP dan Gempa bumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral.